Cathetan Populer

Kamis, 18 September 2014

Cerita pagi

Terbangun ku di pagi ini, saat kulihat jam dinding menunjukkan pukul 08.05 WIB. Mataku masih terasa sangat ngantuk. Wajar saja, malam itu aku begadang dengan teman-teman satu kosku hingga larut malam. Begadang untuk sesuatu yang sangat tidak penting, hanya bergurau dan mengganggu teman yang ingin tidur duluan. Hingga pukul 03.30 WIB kita semua merasa lelah dan kembali kekamar masing-masing.
Sampai di kamar aku tidak langsung bisa tertidur, mata ini masih terasa belum mengantuk. Terpikir olehku sosok wanita yang sudah lama bersemayam didalam hatiku, wanita yang telah mengetuk hatiku sejak lama, wanita yang meluluhkan hatiku dan menghidupkan cintaku. Dyah Ayu Kusuma Wardhani, atau biasa kusebut Mawar dalam kamus hatiku. Nama yang sangat indah jika terdengar olehku, nama yang menjadi kebanggaan didalam hatiku. Hal klasik yang biasa aku lakukan sebelum tidur dan menjadi ritual wajib bagiku, yaitu selalu membayangkannya, berharap suatu saat nanti ada ikatan antara aku dan dia kemudian membentuk keluarga yang indah bahagia bersamanya.
Ketika aku melakukan hal tersebut, aku merasa dia sangat dekat denganku, seperti tidak ada jarak dan penghalang diantara kita. Ku amini semua khayalan-khayalan indah itu, karena aku percaya berkhayal itu seb dari doa ku, yang akan selalu menjadi motivasi dan menghidupkan harapan-harapanku bersamanya. Mata ini mulai mengajakku pergi ke alam mimpi. Kemudian aku mengambil telepon genggamku dan mengirim pesan singkat ke dia,
Semoga kita bisa berjumpa di alam mimpi yang indah, selamat malam, aku tunggu kamu di mimpiku…
Tersemat banyak harapan di dalam pesan singkat itu. Lalu aku memanjatkan doa sebelum tidur dan tak lupa doaku untuknya. Setelah itu kuputar senandung-senandung lagu cinta untuk mengantarku ke alam mimpi.
Sekitar lima menit kemudian kamar ini terasa kosong, gelap, dan sunyi. Aku tak dapat mendengarkan lantunan lagu-lagu yang kuputar tadi, semuanya hitam dan bisu. Aku terdiam, mencoba menelaah keberadaanku. Perlahan mulai tampak cahaya kecil di ujung kegelapan itu, aku mendekatinya, cahaya itu semakin membesar dan mulai menerangi kegelapan disekitarku. Saat semuanya terang ternyata aku sedang berada dikampus. Kulihat beberapa mahasiswa berduaan dengan pasangannya, ada yang mengerjakan tugas, dan ada juga yang hanya bersenda gurau. Terlihat rona bahagia di wajah mereka dan tawa yang mengesankan bahwa hati mereka sedang berbunga-bunga.
Aku berjalan meninggalkan orang-orang tersebut, menuju ketempat biasa aku berkumpul dengan sahabatku. Aku senang ketika sampai ditempat tersebut, ternyata mereka sedang berkumpul disana, sedang bercanda dan berbagi cerita. Aku tersenyum dan mendekatinya, berkumpul bersama dan berbagi cerita. Tak lama berselang suasana tiba-tiba sunyi, mereka semua terdiam, melihat ke satu arah di belakangku. Aku pun menolah karena penasaran ingin tahu apa yang mereka lihat. Subhanallah, terlihat bidadari bersemayam dalam tubuh seorang gadis, memancarkan aura keindahan dan membuat hati ini menjadi adem tatkala melihatnya, sangat terang, tetapi tidak menyilaukan. Ya, itulah gambaran gadis tersebut yang tak lain Mawar pujaan hatiku. Dengan mengenakan busana yang belum pernah aku lihat selama ini, baju warna hijau daun muda dengan bawahan celana jeans biru pudar dan balutan kerudung hijab khasnya, terlihat sangat serasi dan pas di pakainya. Aku benar-benar terpesona untuk kesekian kalinya. Dia berlalu masuk ke gedung perkuliahan sedang aku terpaku terdiam menatapnya yang mulai hilang masuk kedalam gedung dan tertutup beberapa kerumunan orang.
Salah satu sahabatku mengagetkanku, “kejar pak kejar pak” begitu kata yuti, dia adalah sahabatku dan menjadi ibu bagiku dan sahabat-sahabatku. Lalu aku bangkit berlari mengejarnya diikuti sahabat-sahabatku. Kucari dia dari lantai satu sampai tiga kemudian berpindah ke gedung sebelahnya. Aku kemudian berpencar dengan teman-teman mencarinya. Masuk ke kelas-kelas, ke parkiran, dan ke tempat pusat kegiatan mahasiswa, tetap saja tak ketemui dia. Aku berhenti di jembatan penghubung gedung kuliah, terengah-engah setelah berlari tadi. Teman-temanku datang dan mengatakan tak melihatnya juga. Aku merasa kecewa, berdiri tertunduk dengan kedua tangan berpegang pada pagar jembatan.
Tiba-tiba ada tangan menepuk pundak kananku, “hai”, katanya, suara itu tak asing, suara yang langsung menentramkan hatiku. Aku menoleh kearahnya, ternyata benar, itu Mawar. Entah bagaimana tiba-tiba dia ada disitu. Teman-temanku tersenyum, mungkin ini kerjaan mereka atau bukan aku juga tidak tahu. Sesaat aku terdiam, saling bertatap mata dengan Mawar, tak ada yang berubah dari pancaran mata itu sejak pertama aku melihatnya dulu saat persiapan makrab maba, sekitar 2 tahun yang lalu. “hai juga”, itu kalimat pertama yang keluar dari mulutku sambil tersenyum. Kemudian teman-teman melambaikan tangan dan meninggalkanku, lalu aku dan Mawar berjalan berlawanan arah dengan mereka. Kita berhenti disebuah tangga, duduk disana dan mengobrol. Ini adalah pertama kalinya aku berdua dengannya, aku merasa sangat senang. Selama percakapan mataku sering melihat kearahnya, sesekali dia melihat kearahku dan tersenyum.
Kemudian aku beranjak, mengajaknya pergi ke taman rektorat kampus. Berjajar pohon-pohon yang rindang dan hamparan taman hijau yang indah dipandang, tertata rapi bunga-bunga disana, terdapat pula tugu yang menjadi symbol kampus serta kolam dibawahnya  yang memancarkan air dari 4 sisi. Menambah suasana rindang, romantis dan sejuk di tempat tersebut. Di sekitar tugu tersebut ada beberapa tempat duduk dibawah pohon, yang sering digunakan remaja-remaja untuk memadu kasih dengan pasangannya. Aku berjalan dengannya diantara bunga-bunga disana, ada beberapa kupu-kupu warna orange yang terbang disekitar bunga, kemudian dia mendekati kupu-kupu tersebut dan mengambil gambarnya saat hinggap di atas kelopak bunga.
Hari menjelang sore, aku mengajaknya pulang dan mengantarkannya pulang kekos, sepanjang perjalanan dia terus bercanda dan tertawa. Sebelum berpisah aku membuat janji dengannya kalo nanti malam kita ketemu. Aku tak sabar menunggu waktu malam tiba, aku ingin mengungkapkan perasaanku padanya, aku merasa inilah waktu yang tepat. ketika aku sangat berharap waktu menjelang malam tiba-tiba tanpa sadar aku sudah berada di kamar tidurku, aku merasa sangat lemas dan seperti orang bangun tidur. Kulihat di sekelilingku tak ada siapapun, pintu kamarku pun masih terkunci dari dalam. Aku melirik kearah jam di dinding, jam menunjukkan pukul 08.05 WIB, lalu ku buka jendela di sisi sebelah kiri tempat tidurku. Sang mentari dengan gagahnya langsung menerpa wajahku. Aku duduk terdiam diatas tempat tidurku kembali, aku bingung dengan apa yang baru saja terjadi padaku. Setelah beberapa saat aku termenung, aku mulai menyadari kalau aku baru saja  bermimpi sangat indah. Aku merebahkan tubuh kembali, mencoba mengingat-ingat mimpi yang baru ku alami. Untuk kesekian kalinya aku bermimpi dengannya. Terima kasih ya allah kau hadirkan dia dalam mimpiku, menjadikannya bunga tidurku, menghiasi duniaku saat terlelap, mengobati kerinduan hatiku dan menyiram keringnya cintaku. Terima kasih Dyah Ayu Kusuma Wardhani, kau telah menjawab doaku, bersedia singgah sejenak ke dalam mimpiku, menghibur tidurku. ku harap kau pun akan menjawab doaku untuk menjadi pasangan hidupku, Aku selalu berharap mimpi-mimpi ini kelak menjadi kenyataan dalam hidupku. Amin
***

Jumat, 15-08-2014… pukul 09.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar